Sepanjang 2025, Bank Indonesia sudah memangkas suku bunga sebanyak 5 kali – dari 6% menjadi 4,75%. Deposit Facility Rate juga ikut turun menjadi 3,75%.
Bagi banyak orang, kondisi ini mungkin membuat menaruh dana di tabungan atau deposito terasa aman. Tapi, ada sisi lain yang sering terlupakan: return tabungan kini semakin tergerus inflasi.
Di sinilah pentingnya strategi investasi yang lebih bijak. Alih-alih membiarkan dana “tidur” di rekening, ada pilihan produk yang bisa memberi imbal hasil lebih optimal, namun tetap dalam koridor risiko yang terukur.
Syailendra Sharia Money Market Fund (SSMMF)
Return 1Y: 5,5%
AUM per 24 September: IDR 950 miliar (bersiap menuju IDR 1 triliun!)
Komposisi Portofolio:
49,9% -> Obligasi Korporasi (avg. kupon 7,13%)
49,7% -> Deposito (avg. kupon 6,84%)
2,6% -> Obligasi Pemerintah (avg. kupon 6,13%)
Dengan komposisi ini, SSMMF menjadi pilihan ideal bagi investor konservatif, memberikan imbal hasil 70% lebih tinggi dibandingkan deposito bank BUMN.
Syailendra Sharia Fixed Income Fund (SSFIF)
Return 1Y: 9,9%
AUM per 24 September: IDR 1,3 triliun
Komposisi Portofolio:
52% -> Obligasi Korporasi (avg. kupon 9,65%, durasi 2,7x)
33% -> Obligasi Pemerintah (avg. kupon 5,72%, durasi 1,4x)
15% -> Deposito (avg. kupon 6,25%)
SSFIF menawarkan imbal hasil atraktif dengan volatilitas relatif rendah, cocok bagi investor yang ingin step-up dari money market menuju instrumen pendapatan tetap yang lebih optimal.
Memegang cash mungkin terasa aman, tapi jangan lupa: cash tidak bisa melindungi dari inflasi.
Dengan SSMMF dan SSFIF, ada cara yang lebih cerdas untuk menjaga nilai aset sekaligus meraih imbal hasil lebih baik.
Mulai investasi sekarang melalui YO! Inves App dan temukan produk Syailendra yang sesuai dengan kebutuhanmu.