US–China Trade Tensions dan Dampak Nyata bagi Indonesia

media-image

Hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China kembali menegang.

Pemerintahan Trump kini menekan Beijing lewat ancaman tarif impor baru, namun di sisi lain juga menunjukkan keinginan untuk tetap membuka ruang negosiasi.

Antara Tekanan dan Diplomasi
Baru-baru ini, Wakil Presiden JD Vance meminta China untuk “lebih rasional”.
Sementara itu, Trump memperingatkan kemungkinan tarif hingga 100 persen untuk produk asal China yang mulai berlaku 1 November 2025.
Meski begitu, Trump juga menegaskan, “The USA wants to help China, not hurt it!”
Pernyataan ini menjadi sinyal bahwa masih ada peluang untuk diplomasi di antara kedua negara.

Reaksi pasar cukup cepat. Saham, minyak, dan kripto sempat jatuh pada hari Jumat, lalu berbalik naik pada Senin setelah komentar Trump yang lebih lunak.

Apa Artinya Bagi Pasar
Menurut banyak analis, kemungkinan besar kedua negara akan menahan diri dan memperpanjang jeda tarif sambil melanjutkan pembicaraan.
Namun, risiko tetap ada jika tensi meningkat dan perang dagang benar-benar terjadi.
Batas waktu 1 November kini menjadi momen penting yang diawasi pelaku pasar global.

Dampaknya bagi Indonesia
Sebagai negara berkembang atau emerging market, Indonesia cukup sensitif terhadap gejolak ekonomi global.
Ketegangan antara AS dan China bisa berpengaruh ke beberapa sektor utama.

1. Harga Komoditas Bisa Tertekan
Jika ekonomi China melambat, permintaan terhadap komoditas ekspor utama Indonesia seperti batu bara, nikel, dan CPO bisa ikut menurun.

2. Pasar Keuangan Jadi Lebih Fluktuatif
Investor global cenderung menghindari risiko ketika ketegangan meningkat.
Kondisi ini dapat memicu arus keluar dari aset berisiko seperti saham dan obligasi Indonesia, sehingga rupiah berpotensi melemah sementara.

3. Ada Peluang di Balik Tekanan
Relokasi pabrik dari China ke Asia Tenggara bisa membawa peluang baru bagi Indonesia.
Jika pemerintah mampu menciptakan insentif dan infrastruktur yang menarik, arus investasi baru di sektor manufaktur dapat meningkat.

Strategi: Tetap Tenang di Tengah Gejolak
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa pasar global selalu bergerak dalam ketidakpastian.
Kuncinya adalah menjaga keseimbangan, tetap disiplin, dan tidak terburu-buru mengambil keputusan investasi.

Produk reksa dana seperti:
- Syailendra Sharia Fixed Income Fund (SSFIF) membantu menjaga kestabilan portofolio melalui kupon rutin dari sukuk korporasi dan pemerintah.

- Syailendra Sharia Money Market Fund (SSMMF) cocok untuk menjaga likuiditas sambil tetap memberikan imbal hasil menarik.

Pasar global bisa berfluktuasi, tapi rencana investasimu sebaiknya tetap stabil.
Stay invested, stay calm, and let your portfolio work for you.