Perbandingan Reksa Dana VS Properti

Salah satu bentuk investasi yang populer sedari dulu adalah properti. Umumnya properti dapat berupa tanah, bangunan ataupun sawah yang dapat dibeli untuk kemudian dijual bertahun-tahun lagi. Investasi properti telah terbukti mendatangkan banyak keuntungan karena jumlah luas tanah yang semakin sedikit menyebabkan kelangkaan sehingga harganya terus naik. Lantas, bagaimanakah perbandingan performa antara investasi properti dengan reksa dana? Simak penjabaran berikut!

 

Reksa dana lebih likuid karena dapat dicairkan kapan saja

Berinvestasi di bidang properti memang menawarkan lonjakan nilai yang fantastis, namun perlu diingat juga bahwa untuk mencairkannya diperlukan pembeli. Sementara itu, ada banyak faktor yang menentukan seorang calon pembeli dalam memutuskan, dari mulai harga, rencana hidup dan kepercayaan.

 

Reksa dana lebih praktis karena investor menyerahkan performanya kepada Manajemen Investasi

Berbeda dengan properti, asset di reksa dana dapat bertumbuh sesuai dengan racikan dari Manajer Investasi dengan portfolio hasil analisis pasar. Asset properti memerlukan kreatifitas tambahan untuk meningkatkan nilai jualnya dilanjutkan dengan kemampuan negosiasi.

 

Reksa dana memiliki management cost yang pasti

Di reksa dana ada management cost yang pasti dan jelas yang dapat dicek di prospektus dan fund fact sheet. Sementara dalam properti, management cost bisa berbentuk pajak bumi dan bangunan, biaya renovasi, listrik, keamanan dan lainnya bervariasi.

 

Reksa dana tidak ada risiko kehilangan nilai akibat bencana alam 

Investasi yang disimpan di reksa dana aman karena dikelola di bank kustodian dan fulktuasi harganya mengikuti situasi pasar modal. Sementara itu, asset berupa properti walaupun dapat dihuni, juga memiliki risiko kehilangan nilainya pada saat bencana alam dan kebakaran.

 

Reksa dana tidak memerlukan modal yang besar untuk memulainya

Untuk memulai investasi di reksa dana bisa dengan harga yang murah, mulai dari Rp100.000,- tidak seperti kepemilikan properti yang membutuhkan modal puluhan juta hingga miliaran Rupiah untuk memulainya.

 

Secara garis besar, keuntungan utama dari asset berupa properti adalah asset tersebut dapat dihuni dan dijadikan tempat usaha, namun juga memiliki berbagai risiko lainnya. Jadi yang mana pilihanmu? Pastikan pilihanmu disesuaikan dengan #GoalsKamu ya, bukan hanya ikut-ikutan semata.

 

Baca juga:

Antara reksa dana dan P2P Lending, pilih mana?

Reksa Dana VS Emas: Apa Bedanya?

Untung Mana Antara Reksa Dana dengan Deposito?